Monumen Kapal Selam Surabaya
Monumen Kapal Selam Surabaya adalah destinasi wajib bagi pecinta sejarah, keluarga, hingga para millennial yang haus konten unik. Jangan lewatkan, jadikan Monkasel sebagai titik temu antara edukasi dan petualangan dalam satu paket wisata di Kota Pahlawan!
Juara Rent Car
4/19/2025


Mengarungi Sejarah dan Petualangan Unik di Monumen Kapal Selam Surabaya (Monkasel)
Pernahkah Anda membayangkan menjelajahi “perut” kapal selam yang sesungguhnya—tanpa perlu menyelam ke laut? Di jantung Kota Pahlawan, Monumen Kapal Selam Surabaya (Monkasel) hadir sebagai destinasi wisata edukatif dan penuh petualangan dan instagramable.
Monkasel Berada di Jalan Pemuda No. 39, kota Surabaya. Monumen ini menampilkan bangkai KRI Pasopati 410—kapal selam kelas Whiskey buatan Uni Soviet tahun 1952—yang kini “didaulat” menjadi monumen mengenang keberanian prajurit TNI AL dalam Operasi Trikora. Berikut panduan lengkap dan detail untuk menikmati keunikan Monkasel:
Sejarah Singkat Kapal Selam KRI Pasopati 410
KRI Pasopati 410 adalah bagian dari armada BRI Komando Armada RI Timur yang dibangun di Vladivostok pada 1952. Kapal selam ini pernah bertugas dalam operasi anti-shipping, pengintaian, dan serangan diam-diam saat masa Konfrontasi dengan Belanda untuk membebaskan Irian Barat. Setelah dinonaktifkan pada 26 Januari 1990, kapal selam ini dipotong menjadi beberapa bagian, diangkut ke darat, lalu dirakit kembali di lokasi Monkasel sejak peletakan batu pertama 1 Juli 1995. Monkasel resmi dibuka pada 15 Juli 1998, menjadi monumen kapal selam terbesar di Asia.
Proyek ambisius ini diprakarsai dengan memotong lambung kapal selam menjadi 16 potongan panjang lalu diangkut melalui darat dan Kali Mas. Sekali utuh kembali di kawasan Embong Kaliasin, kapal selam ini bukan hanya menjadi pameran statis, melainkan simbol semangat juang bangsa.
Menyelami Interior "Perut" Kapal Selam
Begitu melangkah masuk, pengunjung diajak menelusuri lorong sempit yang menghubungkan berbagai ruang:
Ruang Kendali (Control Room): Di sinilah navigasi dan komunikasi kapal berlangsung. Anda dapat melihat panel instrumen, kompas, dan sonar dalam kondisi asli.
Barak Kru (Crew’s Quarters): Merasakan bagaimana para awak kapal tidur berdekatan di ruang yang sangat terbatas.
Ruang Mesin (Engine Room): Mesin diesel dan baterai raksasa terpampang jelas, memperlihatkan kompleksitas teknologi kapal selam zaman Perang Dingin.
Torpedo Room: Salah satu sudut paling dramatis, menyimpan tabung peluncur torpedo asli.
Pemutaran Diorama Sejarah: Setiap jam, Anda diajak menonton film dokumenter pertempuran di Laut Arafura, ditayangkan di ruang khusus.
Tiap ruang dilengkapi penjelasan informatif dan pemandu lokal siap menjawab pertanyaan, sehingga kunjungan menjadi interaktif dan berkesan .
Spesifikasi Teknis Kapal Selam yang Memukau
Panjang: 76,6 m
Lebar: 6,3 m
Bobot Penuh: 1.300 ton
Kecepatan Maks (di permukaan): 18,3 knot
Kecepatan Maks (bawah air): 13,6 knot
Jangkauan Operasional: 8.500 nm
Fasilitas dan Atraksi Pendukung Monumen Kapal Selam
Selain menjelajah kapal selam, Monkasel menawarkan:
Pemutaran Film Dokumenter: Menayangkan kisah Operasi Trikora dan perjalanan KRI Pasopati 410.
Tur Kanal Kalimas: Menyusuri Sungai Kalimas dengan perahu, dimulai tepat di samping monumen.
Live Music & Event Space: Area hall dikelola untuk pameran, seminar, atau pertunjukan musik.
Fasilitas Lengkap: Parkir luas, toilet bersih, musholla, kedai souvenir, hingga spot foto estetik di dek kapal.
Beberapa wahana tambahan seperti perahu mini atau area bermain anak dikenakan biaya terpisah Rp 10.000–20.000 per orang .
Lokasi dan Akses Monumen Kapal Selam
Berlokasi di Jl. Pemuda No. 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya—tepat di samping Plaza Surabaya. Anda bahkan bisa masuk langsung dari area mal ke Monkasel tanpa perlu jalan kaki jauh .
Jam Operasional & Biaya Masuk
Jam Buka: Setiap hari, 08.00–21.00 WIB
Tiket Masuk: Rp 15.000/orang; anak di bawah 85 cm: gratis
Tips Berkunjung
Waktu Terbaik: Pilih sore hari (16.00–18.00 WIB) untuk cahaya matahari menembus lorong kapal, menciptakan siluet dramatis untuk foto.
Berpakaian Nyaman: Kenakan sepatu tertutup dan pakaian ringan; suhu di dalam kapal relatif pengap.
Ikut Tur Pemandu: Agar cerita sejarah dan teknis kapal lebih utuh disampaikan.
Cek Promo: Sering ada diskon untuk pelajar, rombongan, atau saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Kombinasikan Wisata: Lanjutkan ke Plaza Surabaya, wisata kota tua atau monumen tugu pahlawan, lanjut Wisata Kuliner malam di G-Walk Citraland street food populer di Surabaya.
Monkasel bukan sekadar monumen statis, melainkan gerbang pengalaman sejarah hidup yang mengajak Anda merasakan langsung bagaimana prajurit TNI AL “bernafas” di kedalaman laut. Dengan tarif terjangkau dan lokasi strategis, Monkasel adalah perpaduan sempurna antara edukasi, petualangan, dan spot foto Instagramable.
Penutup
Monumen Kapal Selam Surabaya bukan sekadar objek pasif, melainkan sebuah kapsul waktu yang membawa Anda merasakan ketegangan dan semangat juang para awak kapal selam berjuluk “Hantu Laut” ini. Dari kisah heroik Operasi Trikora hingga kecanggihan teknologi era Perang Dingin, Monkasel adalah destinasi wajib bagi pecinta sejarah, keluarga, hingga para millennial yang haus konten unik. Jangan lewatkan, jadikan Monkasel sebagai titik temu antara edukasi dan petualangan dalam satu paket wisata di Kota Pahlawan!
Siapkan kamera, siapkan rasa ingin tahu, dan nikmati wisata “bawah laut” di permukaan darat—hanya di Monumen Kapal Selam Surabaya!